Penakluk Pagi
Satu alasan yang membuat saya semangat untuk bangun lebih pagi ketika akan berangkat kerja pagi hari, sesosok wanita dengan segala kesederhanaanya. Saya selalu berharap semoga dia bisa satu angkutan dengan saya. Dia selalu menunggu angkutan di persimpangan ring road kaliurang jogja. Jika dilihat dia nampak biasa biasa saja seperti layaknya karyawati-karyawati kantor, dengan setelan blazer atau apapun namanya, saya kurang tau model-model pakaian wanita, dan bawahan rok. Tapi yang menjadi tidak biasa ketika saya mulai suka mengamati raut ekspresi wajahnya. Wajahnya sangat polos sekali, sangat sederhana. Tanpa riasan yang berarti. Mungkin, dia hanya memakai lipstik, itupun sangat tipis sekali. Sedangkan wajahnya saya sangat yakin dia tidak memakai bedak ataupun sejenisnya. Saya bisa membedakan antara wajah berbedak dan tidak berbedak dengan membandingkan wanita yang persis duduk disebelahnya. Pipinya akan nampak merah bak tomat jika cahaya mentari pagi menerpa wajahnya melalui kaca jendela angkutan. Dia terlihat sangat anggun dalam kesederhanaanya. Saya pernah berhayal apakah dia mau jadi model untuk saya potret. Hayalan hanya tinggal hayalan, karena sampai saat ini saya tidak cukup mental untuk menegurnya ataupun menyapanya. Ironis.
Saya hanya sanggup mengagumi keanggunan dan kesederhanaanya dalam hati. Langkah kakinya sangat yakin akan menundukan hari. Dirinya bagaikan Sang Penakluk Pagi.
posted by suket at
11:11 PM